Rabu, 18 Desember 2013

Apa itu Toluena?

Toluena adalah bahan kimia dengan aroma yang kuat dan khas. Senyawa ini ditemukan di alam pada jenis pohon balsam yang disebut balsam tolu, serta minyak mentah.
Toluena dapat pula ditemukan sebagai aditif dalam berbagai produk seperti cat kuku, rokok, bensin, pewarna, parfum, bahan peledak, cat dan thinner, perekat, serta barang-barang manufaktur lainnya.
Bahan kimia ini dapat mempengaruhi kesehatan seseorang bila dihirup atau ketika air yang terkontaminasi dengan toluena tertelan.
Meskipun memiliki berbagai bahaya, toluena masih belum digolongkan sebagai senyawa karsinogen.
Orang yang merokok terpapar dengan toluena saat menghirup asap tembakau.
Dalam kasus lain, orang bisa terpapar dengan toluena saat minum atau kontak dengan sumber air yang terkontaminasi.
Kontaminasi terjadi saat terdapat kebocoran pada tangki penyimpanan atau ketika suatu industri melepaskan toluena ke lingkungan secara tidak sengaja.
Toluena, juga dikenal sebagai toluol, methylbenzene, phenylmethane, dan methylbenzol, bersifat racun dan bisa membahayakan kesehatan.
Bila terhirup, toluena dapat mempengaruhi sistem saraf serta mempengaruhi koordinasi tubuh dan menyebabkan sakit kepala, kebingungan serta pusing.
Paparan konstan dengan senyawa ini bisa menimbulkan risiko kesehatan yang lebih serius yang dapat menyebabkan kematian.
Seseorang yang menghirup toluena dalam jumlah besar akan menderita kehilangan pendengaran, tremor, kehilangan memori, serta gejala lainnya.
Minum air yang terkontaminasi toluena dapat memicu gejala yang sama. Bahan kimia ini juga dapat mempengaruhi kesehatan hanya dengan kontak dengan kulit.
Toluena sering disalahgunakan sebagai inhalan (substansi yang dihirup) yang dapat memicu perubahan permanen pada otak melalui paparan berulang dan dalam konsentrasi tinggi.
Dalam kehidupan sehari-hari, orang bisa terpapar toluena dari knalpot mobil, udara yang terkontaminasi di tempat kerja, atau dari menghirup uap dari cat kuku.
Paparan juga bisa terjadi saat tinggal di dekat lokasi yang telah terkontaminasi, seperti tempat pembuangan sampah atau ketika bekerja dengan produk yang dibuat dengan bahan kimia ini, seperti minyak pemanas, minyak tanah, dan bensin.
Paparan toluena dapat mengancam anak-anak maupun orang dewasa. Ibu hamil yang terpapar toluena beresiko melahirkan bayi cacat fisik serta mengalami gangguan kemampuan mental.

 a.     Sifat Fisika
1.     Massa Molar : 92,14 gr/mol
2.     Temperatur leleh normal : 178,15 0K
3.     Titik didih normal : 383,15 0K
4.     Densitas
-         Padat pada 93,15 0K : 11,18 L/mol
-         Cair pada 298,15 0K : 9,38 L/mol
5.     Tekanan kritis : 4,108 Mpa
6.     Temperatur kritis : 591,8oK
7.     Volume kritis : 0,316 L/mol
8.     Faktor kompresibilitas kritis : 0,264
9.     Viskositas : 0,548 mPa.s (cPa)
10.            Panas pembentukan : 50,17 kJ/mol
11.            Panas penguapan : 33,59 kJ/mol
12.            Panas pembakaran : -3734 kJ/mol
(Kirk & Othmer, 1989)

   b.    Sifat Kimia
1.     Reaksi hidrogenasi, dengan katalis nikel, platinum atau paladium dapat menjenuhkan cincin aromatik sebagian maupun keseluruhan, menghasilkan benzena, metana dan bifenil.
2.     Reaksi oksidasi, dengan katalis kobalt, mangan atau bromida pada fase cair menghasilkan asam benzoat.
C6H5CH3 + 3/2 O2     Br/Co/Mn        C6H5COOH + H2O
3.     Reaksi substitusi oleh metil, pada temperatur tinggi dan reaksi radikal bebas. Klorinasi pada 100oC atau dengan ultraviolet membentuk benzil klorida, benzal klorida dan benzotriklorida.
4.     Reaksi substitusi oleh logam alkali menghasilkan normal-propil benzena, 3-fenil pentana, dan 3-etil-3-fenil pentana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar